 |
Situ Patok, Cirebon |
Cirebon, 21 Juli 2015 - Sekitar pukul 12 siang, Hijjah - salah satu teman terbaiku di SMA - ke rumah dengan motor Beat warna birunya. Aku menyambut Hijjah dengan senang meskipun sebenarnya Hijjah sudah telat 4 jam dari janji yang telah kami sepakati. Hijjah mengaku tidak bisa tepat waktu karena Kakaknya harus ke pasar dengan Beat biru kesayangannya itu. Hijjah juga mengaku tidak mungkin membatalkan janji karena akan sulit mencari waktu yang tepat untuk bisa bertemu kembali. Iyah, Hijjah yang kuliah di jurusan kebidanan tentu sangat sibuk, belum lagi aku kuliah di luar kota. Sudah pasti kami mengalami kesulitan dalam mencari waktu yang tepat bahkan hanya untuk sekedar minum kopi. Ketika aku pulang ke Cirebon, Hijjah sedang sibuk praktik. Ketika Hijjah sudah selesai praktik aku ada di Bandung. Begitu terus sampai aku lupa kapan terakhir kali kita bertemu -_- Btw, selamat Hijjah!! Aku ikut seneng karena Hijjah akan merayakan wisuda bulan September nanti :D
Aku pernah meminta Hijjah untuk menemani aku ke Situ Patok suatu hari nanti. Selama ini, meskipun aku lahir di Cirebon dan bersekolah di Cirebon
sampai SMA, aku belum pernah melihat Situ Patok yang katanya indah itu. Itulah yang membuat Hijjah mengajakku untuk pergi kesana. Siang itu, kami pergi menggunakan motor Hijjah, mencoba menikmati panasnya Cirebon yang cukup membuat keringat mengucur deras selama perjalanan. Kami sempat tersesat dijalan meskipun Hijjah sudah 2x ke Situ Patok. GPS HPku juga tidak berfungsi dengan baik, mungkin karena faktor sinyal yang kurang baik. Setelah tanya sana sini, putar sana sini akhirnya kami sampai juga di Situ Patok sekitar pukul 13:00 WIB.
 |
Aku dan Hijjah |
Situ Patok terhampar luas didepan kami, menyambut kami dengan keindahannya. Sebuah pulau berdiri dengan kokoh, menunjukkan dirinya yang mempunyai daya tarik tersendiri. Meskipun Situ Patok sedang surut, beberapa ikan bahkan terlihat mati di tanah, tapi pemandangan yang ada dibelakangnya berhasil membuatku terpesona. Birunya langit bahkan mengalahkan teriknya matahari yang membakar kulit kami. Kami benar-benar menikmati segalanya disana. Hal yang membuat aku merasa aneh adalah tidak adanya tiket masuk bahkan tidak ada ongkos untuk parkir. Makanan disana tarifnya normal seperti bukan ditempat wisata, pengujung juga tidak banyak saat itu. Sesaat aku bingung, Situ Patok itu tempat wisata atau bukan ya? Memang, sepertinya banyak orang tidak ingin berkunjung kesini. Mungkin salah satu faktornya karena Situ Patok kurang diperhatikan, banyak sampah berserakan disana-sini, tidak begitu banyak tapi cukup mengganggu. Situ Patok juga kurang dikenal oleh masyarakat sekitar. Padahal Situ Patok bisa jadi objek wisata menarik di Cirebon jika mau diolah lebih baik lagi >.<
Kami cukup senang disana, menikmatik keindahan alam-Nya yang tidak akan pernah habis. Kami mengabadikan setiap moment dalam bentuk foto dan video. Berharap bisa menjadikannya sebagai salah satu kenangan masa muda hahaha :D Kami terus bermain sampai jam menunjukkan pukul 4 sore. Sempat terfikir olehku untuk menikmati matahari terbenam di Situ Patok, tapi sayangnya aku memilih agar Ibu tidak marah padaku. Selain itu, Hijjah juga takut pulang malam karena jalan Pantura pasti ramai setelah lebaran. Jadi, itulah cerita travelling ku, SITU PATOK.. Sampai jumpa di tempat selanjutnya, salam TRAVELER! :D
 |
Situ Patok ketika surut |
 |
Dapet salam damai dari Cirebon |