Contoh, standar manusia tapi standar yang mana?Karna semua ingin lebih dari sebelumnya
Jika satu tambah satu sama dengan dua, kenapa hitunganku slalu saja tidak sama?
Mungkin saja karna faktor X atau mungkin manusia slalu ikuti teks
Terkadang anak panahku melesat jauh, terkadang ku tangguh lalu kemudian jatuh
Aku coba bangkit meskipun sulit, kecepatan penuh dari bumi ke langit
Ku coba untuk bangkit... bumi ke langit
Meski terasa sulit... dari bumi ke langit
Terbang melayang... bumi ke langit
Dari bumi ke langit... dari bumi ke langit
Jika satu tambah satu sama dengan dua, kenapa hitunganku slalu saja tidak sama?
Mungkin saja karna faktor X atau mungkin manusia slalu ikuti teks
Terkadang anak panahku melesat jauh, terkadang ku tangguh lalu kemudian jatuh
Aku coba bangkit meskipun sulit, kecepatan penuh dari bumi ke langit
Ku coba untuk bangkit... bumi ke langit
Meski terasa sulit... dari bumi ke langit
Terbang melayang... bumi ke langit
Dari bumi ke langit... dari bumi ke langit
(Lirik lagu Bumi ke Langit karya Bondan dan F2B)
***
22
Juli 2013
Pagi ini aku terbangun di Bandung,
tepatnya di kosan Uum – teman sekelas ketika SMA – yang berada di daerah
Cilimus. Selain aku dan Uum, ada juga Dewi. Dewi ini saudaranya Uum yang
kebetulan akan mengikuti Ujian Mandiri Universitas Pendidikan Indonesia
(UM-UPI) juga. Berbeda denganku yang memilih Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan
Sejarah, Dewi memilih Pendidikan Olahraga dan Ilmu Komunikasi. Aku cukup
bersyukur karena Uum yang merupakan mahasiswa Sastra Inggris UPI mau
menampungku di kosannya sehingga aku tidak perlu kesulitan untuk menyewa tempat
tinggal, selain itu Dewi yang kebetulan baru aku kenal kemarin ketika aku
sampai kosan Uum terbilang sangat baik dalam menyambutku.
Kemarin aku baru saja menyelesaikan ujian hari
kedua untuk masuk Universitas Islam Bandung (UNISBA). Perjuangan kali ini memang terlalu
berat. Aku harus mengikuti ujian masuk dua Perguruan Tinggi berbeda dalam waktu
yang nyaris dekat dan berlangsung ketika bulan puasa. Semua ini aku lakukan sebagai dampak dari keputusanku yang memilih mengundurkan diri dari salah satu Perguruan Tinggi bergengsi di Kota Bogor. Aku cukup bersyukur bahwa
hari ini merupakan hari kedua aku berhalangan (menstruasi), tapi tidak
berpuasapun rasanya seperti berpuasa karena aku harus menghormati Uum dan Dewi.
Seperti hari ini, aku ikut sahur dan hanya makan roti saja. Apa boleh buat,
ternyata disekitar kosan Uum makanan sangat sulit dijumpai.
Bandung terasa dingin karena
sepanjang hari itu hujan selalu turun seolah ingin menentramkan pikiranku yang mulai
sedikit stress. Aku dan Dewi terus membaca ulang materi, sedangkan Uum
terkadang membantu memberikan soal untuk kami jawab. Siangnya, sekitar jam 1
setelah hujan cukup reda kami memutuskan untuk mencari ruang ujian kami. Aku
dan Dewi diantar Uum ke Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial (FIPS) yang letaknya cukup jauh dari kosan Uum. Saat itu, UPI
terlihat sangat keren dimataku, universitas didepan mataku ini adalah
universitas terbaik di Indonesia dalam mencetak para calon pendidik. Banyak
guru favoritku dulunya adalah mahasiswa UPI. Aku membayangkan gelar S.Pd
(Sarjana Pendidikan) jika aku mampu masuk ke UPI. Ya Allah… aku hanya bisa
berdoa dalam hati saat itu. Menjadi guru adalah mimpiku yang harus aku
perjuangkan.
Ruang ujianku berada dilantai 5
gedung FIPS, sedangkan Dewi ada dilantai 6. Uum sangat sabar mencarikan ruangan kami. Saat itu dimataku segalanya
terlihat sangat istimewa. Dalam hati aku selalu berharap mimpiku akan menjadi
nyata dimulai dari kampus ini. Setelah melihat ruangan, aku dan Uum mengantar Dewi ke
Poliklinik UPI untuk membuat surat sehat, sebagai salah satu syarat uji keterampilan Penjaskes. Kami berpisah
setelah itu, Uum pergi rapat, Dewi pulang ke kosan Uum sedangkan aku menemui Endi, salah satu temanku yang kuliah di Bandung juga.
Sekitar jam 2 aku bertemu Endi di UPI. Dia kuliah di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN). Dia mengajakku ke pasar baru dan kebun teh. Bandung terasa sangat dingin bagiku saat itu, ibarat
kata aku ini anak pantai yang pergi ke gunung. Perbedaan suhu antara Cirebon dan Bandung sangat jauh berbeda. Jam 5 sore aku memutuskan untuk
kembali ke kosan Uum. Ternyata Uum masih rapat dan berencana berbuka puasa bersama
teman sekampusnya. Hal terkonyol saat itu adalah aku lupa jalan ke kosan Uum,
aku menelepon Dewi berkali-kali tapi kami sama-sama bingung. Butuh waktu cukup
lama sampai aku bertemu dengan Dewi. Akhirnya, aku berbuka puasa bersama Dewi diwarnai tawa
karena kebodohan kami berdua.
23
Juli 2013
Hari ini menu sahur kami sangat
mengenaskan, hanya ada biskuit Good Time, bolu Amanda dan Sari roti, itupun semuanya terbilang sedikit untuk kami bertiga. Jam 6:30 pagi Uum mengantar aku dan Dewi ke FIPS. Hari ini adalah hari
pertama UM-UPI. Ada dua ujian yaitu Bahasa Inggris dan Tes Potensi Akademik
(TPA). Aku sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan ujian dengan cukup baik.
Masih aku ingat dengan jelas, Uum sudah menunggu kami didepan gedung setelah ujian. Aku sangat
berterimakasih pada Uum atas segala kebaikan hatinya kepada kami. Menjelang buka
puasa, lagi-lagi Uum berbuka dengan teman kampusnya dan lagi-lagi aku dan Dewi
mengalami hal konyol. Kali ini Dewi membeli ayam goreng, tapi ternyata yang dia
pilih adalah brutu, bagian pantat Ayam yang rasa dan baunya menurutku cukup
membuat nafsu makan hilang, hahaha :D
24
Juli 2013
Hari kedua UM-UPI, saatnya ujian
inti yaitu IPS. Soalnya lumayan susah bagiku mengingat aku adalah anak IPA yang
belajar IPS selama kurang lebih 3 bulan saja. Ternyata soal yang disajikan
adalah soal mata pelajaran Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Akuntansi.
Aku sama sekali belum pernah belajar Akuntansi. Semua soal aku jawab
sepengetahuanku, sisanya aku mencoba untuk memilih jawaban yang sesuai dengan logikaku.
Aku menyerahkan segalanya kepada Allah swt. Masih aku ingat saat itu Uum
bertanya padaku “Gimana tadi bisa nggak, Tan?” aku hanya menjawab “Insya Allah
swt. Eh Um kok rasanya aneh ya. Baru kali ini nama aku bener. Seumur hidup sejak
TPA, SD, SMP sampai SMA nama aku selalu salah, kalau nggak Nur'aini, Nur'aeni ya Nurlaelah. Baru kali ini di UPI nama aku bener.” Dan
jawaban yang selalu aku ingat dari Uum adalah “Itu kode kamu bakal diterima di
UPI, Tan hahaha”
25
Juli 2013
Hari ini aku diajak Endi wisata ke curug Cimahi. Pemandangannya sangat indah dan
mengesankan meskipun butuh perjuangan untuk sampai ke curugnya. Aku bahkan mendapat ide untuk bahan cerpenku yang sedang aku kerjakan di rumah. Sekitar jam 4
sore aku memutuskan untuk pulang ke Cirebon. Aku diantar ke terminal Cicaheum
dan meninggalkan Bandung dengan harapan yang besar akan mimpiku. Ya Allah swt izinkan aku kembali ke Bandung untuk menuntut ilmu...
27
Juli 2013
Hari ini saatnya pengumuman ujian
masuk Universitas Islam Bandung (UNISBA) gelombang 3. Banyak pikiran berkecamuk
dalam otakku, terutama masih adanya rasa kecewa akibat kegagalan di SBMPTN
membuatku selalu takut untuk menerima kekalahan kembali. Aku memutuskan untuk
membukanya sore hari, tapi siang itu teman kenalanku ketika ujian di UNISBA
mengirim sebuah sms yang isinya memberitahukan bahwa dia diterima di Psikologi UNISBA. Akhirnya aku memberanikan
diri untuk menerima segala hasilnya. Aku membuka link UNISBA dan memasukkan no
ujianku yang cantik 3131347 dan… Alhamdulillah, aku diterima di Ilmu Komunikasi
UNISBA. Betapa senangnya aku saat itu. Usahaku membuahkan hasil :’)
![]() |
Hasil ujian masuk UNISBA |
1
Agustus 2013
Aku diantar Ayah ke polsek untuk
membuat SKCK, salah satu syarat untuk registrasi ulang di UNISBA. Aku sangat
senang saat itu, tapi ketika tiba giliranku seorang petugas bertanya “SKCKnya
untuk apa Pak? Masuk perguruan tinggi ya? Perguruan tinggi mana, Pak?” dan
jawaban Ayah yang saat itu cukup membuatku kesal adalah “Untuk masuk UPI
Bandung, Pak.” Iya, aku kesal saat itu! Kenapa Ayah berkata seperti itu? Aku masuk UNISBA bukan UPI. Aku sama sekali belum tau hasil UM-UPI apa. Apakah Ayah malu
aku masuk UNISBA yang notabene adalah perguruan tinggi swasta? Aku sangat sedih
saat itu.
2
Agustus 2013
Pengumuman UM-UPI akan dibuka pada
tanggal 3 Agustus 2013 sedangkan registrasi UNISBA akan ditutup pada tanggal
3 Agustus 2013. Aku bingung, aku harus bagaimana? Daftar ulang dulukah?
Bagaimana jika ternyata aku masuk UPI? Itu sama saja membuang uang. Kalau aku memutuskan untuk tidak daftar
ulang, bagaimana jika aku gagal masuk UPI? Aku menyerahkan segalanya
hanya kepada Allah swt. Saat itulah, Ibu memberi saran agar tanggal 3 Agustus aku dan
Ayah harus ke Bandung untuk melihat pengumuman di UPI secara langsung, jika memang aku gagal
maka aku dan Ayah sebaiknya cepat-cepat melakukan daftar ulang di UNISBA. Cukup masuk akal memang, tapi
naluriku berkata aku harus membuka link UPI dan mencoba mencari tahu apa hasil
UM-UPI secepatnya, dan ternyata… Alhamdulillah, pengumuman sudah bisa dibuka pada tanggal
2 Agustus 2013. Hasilnya? Aku hanya bisa menangis… iya menangis bahagia karena
aku diterima di program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan
Indonesia.
![]() |
Hasil UM-UPI |
Betapa senangnya hatiku saat itu,
aku bahkan memberitahu Ayah dan Ibu sambil menangis bahagia. Perjuangan dan
pengorbananku untuk menggapai mimpiku terbayar sudah. Lelahku sudah menjadi abu yang hilang diterbangkan angin. Aku berhasil membuka
gerbang untuk menjadikanku sebagai calon guru, seperti mimpiku. Meski faktanya mimpi
itu terbilang hampir tercapai karena sejujurnya aku gagal menjadi calon guru
matematika dan aku juga gagal kuliah di Yogyakarta seperti mauku. Setidaknya mimpiku
sejak kecil untuk menjadi seorang guru akan tercapai suatu hari nanti. Segala yang
terjadi memang tidak harus selalu sesuai target, harapan dan tujuan kita, tapi
aku selalu percaya bahwa apa yang aku dapatkan saat ini adalah yang terbaik
menurut Allah swt. Kali ini aku akan berjuang untuk calon muridku, karena
merekalah semangatku selanjutnya……
![]() |
***
Usaplah keringat yang mengalir membasahi
keningmu
Angkatlah ke atas dagumu yang tertunduk
layu
Jangan menyerah… jangan mengalah...
Bangunkan, bangkitkan semangat juangmu
hingga membara
Yakinkan, pastikan inilah puncak
segalanya
Barbanggalah karena kau adalah.. SANG
JUARA
Kau luapkan energi terhebatmu
Terangi bumi dengan peluh semangatmu
Hadirkan buih keringat, basuhi raga
Basahi kulit, basahi jiwa, lalu
busungkan dada
Keringat adalah hasil jerih payahmu
Terbayar dengan semangat yang kau ambil
Terbang tinggi menuju awan
Dimana kau bisa lupakan semua lawan
Stiap langkah, stiap jiwa ditiap
langkah
Mulai bercerita wakilkan semua
mimpi-mimpi yang tenggelam
Siap menantang bumi dan..
KAU ADALAH PEMENANG!!
Bangunkan, bangkitkan semangat juangmu
hingga membara!!
Yakinkan, pastikan inilah puncak
segalanya
Berbanggalah karena kau adalah.. SANG
JUARA!!
Yeah… SANG JUARA!! SANG JUARA!!
Owh.. SANG JUARA!! Yeah… SANG JUARA!!
Buat apa menangis, jika masih ada senyum
Buat apa kau mundur, kawan.. jika hidup
berjalan maju
Bila kau terjatuh,
sgera bangkit dan bangun
Pusatkan fikiran
dan tetap melaju
F ke O dan K ke U...S....FOKUS, konstan!
Tetap lihat ke depan kawan
Genggan erat pegangan, lihatlah titik
tuju
Raih pusat sasaran, jadilah nomer satu
Bangun dan bangkitkan semangat juangmu
hingga membara!!
Yakinkan, pastikan inilah puncak
segalanya
Jangan menyerah..
Jangan mengalah..
Berbanggalah..
karena kau adalah
SANG JUARA!
(Lirik lagu Sang Juara karya Bondan dan F2B)
Punya mimpi? Yuk ceritain mimpi kamu...
Buka linknya di http://www.kontesmimpiproperti.com/
http://mimpiproperti.com/